Sudah berapa lamakah kamu menjalani hidup bersama di dalam rumah tangga? Adakah kebahagiaan yang dirasakan dari hubungan tersebut? Tentu hanya dirimu dan pasangan yang mengetahui akan hal ini. Ketika semua yang dirasa justru sebaliknya, coba renungkan beberapa hal berikut ini yang bisa saja tanpa kamu sadari merupakan penyebab kebahagiaan itu hilang.
|
ilustrasi contempo-idn.com |
Bertaubat dari dosa
Pernahkah dirimu merasakan ketika terdapat masalah di dalam rumah tangga namun sepertinya tidak menemukan jalan keluar? Padahal sudah berusaha untuk melakukan berbagai cara untuk menemukan solusi. Cobalah untuk mengingat segala bentuk perbuatan dimasa lalu, adakah dirimu pernah melakukan dosa, entah itu hanya sekedar dosa kecil atau bahkan dosa besar. Berserah diri lah kepada Rabb mu, mohon ampun atas segala bentuk perbuatan yang menghasilkan dosa.
Misalkan saja kamu pernah melakukan zinah terhadap mantan pacar atau suami yang sekarang. Membangkang terhadap nasihat yang diberikan orang tua, atau bahkan telah menyakiti perasaan saudara dan teman-teman mu. Sikap mengabaikan dosa sering kita lakukan, dan tanpa disadari dosa-dosa tersebut lah yang telah menutup pikiran dan hati kita sehingga setiap persoalan tidak pernah menemukan jalan keluarnya.
Fatalnya, ketika semua itu terjadi diri bukan melakukan taubat atas segala khilaf yang pernah dilakukan. Sehingga sulit untuk instropeksi diri dan selalu menyalahkan pasangan yang menjadi penyebab setiap masalah yang ada. Ini sudah merupakan tanda tertutupnya hati karena dosa.
Dosa juga dapat menyebabkan tertutupnya rezeki, seperti beberapa pasangan yang tidak memiliki anak dalam kurun waktu yang cukup lama. Bahkan banyak ditemukan pasangan bukan berusaha untuk bertaubat justru berbuat selingkuh yang berakibat timbulnya dosa baru.
Kerjakan ibadah
Salah satu bentuk pengakuan seorang insan memiliki agama dan Tuhan adalah ibadah. Jika ditemukan ada orang yang tidak pernah ibadah, patut dipertanyakan agamanya. Ibadah tidak hanya terwujud kedalam ritual khusus yang telah diatur didalam setiap agama. Tetapi lebih luas kepada kebaikan-kebaikan lain yang bisa dirasakan oleh alam ini dan makhluk lainnya.
Dengan beribadah manusia memiliki ketenangan dan kejernihan hati serta pikiran. Dimana semuanya tentu akan mengarah kepada kebaikan. Selain hal itu, dengan beribadah tentunya kita dapat memohon kepada Sang Maha Segalanya di jagat raya ini atas segala sesuatu yang menimpa dan menyempitkan hati kita. Ibadah yang sejatinya merupakan media komunikasi manusia terhadap Tuhannya, tentu menjadi solusi untuk mencapai sebuah kebahagiaan.
Benahi akhlaq
Memiliki suami berperangai tidak baik sungguh membuat kenyamanan didalam rumah tangga terganggu bukan? Atau memiliki istri yang sangat suka tebar pesona dengan lelaki lain dapat membuat diri merasa gelisah. Pentingnya membenahi akhlaq didalam rumah tangga tentu akan mencegah terjadinya konflik yang menyebabkan hilangnya kebahagiaan.
Memiliki akhlaq yang baik akan meningkatkan kepercayaan pasangan terhadap dirimu. Yakin kehormatan sebuah rumah tangga akan selalu terjaga. Bahkan segala bentuk kezaliman seperti fitnah pun dapat dihindari.
Tidak hanya itu saja, akhlaq yang baik juga menjaga diri dari segala macam bentuk penyakit hati. Seperti iri dengan tetangga, dengki dengan keluarga atau saudara pasangan dan tidak memperdulikan mertua. Dengan akhlaq yang baik akan menciptakan ketenangan hati, dan tentunya kebahagiaan akan menghampiri.
Perdalam ilmu
Taubat, ibadah dan akhlaq yang baik tidak akan terwujud jika kita tidak memiliki ilmu. Untuk menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat penting sekali belajar akan hal itu. Mulai dari tata cara beribadah, bertaubat, hukum, berprilaku baik serta adab terhadap Tuhan dan semua makhluk di muka bumi ini.
Dengan ilmu, kita juga dapat berpikir dan bersikap lebih tenang serta rasional. Hal ini tentu akan mencegah segala tindakan yang merugikan hubungan terlebih mengorbankan kebahagiaan. Tentunya ilmu-ilmu yang didapat harus diimplementasikan dengan sebenar-benarnya.
Lakukan sodaqoh
Mengapa dari banyaknya ibadah sodaqoh menonjol untuk dibahas? Sodaqoh tidak saja sebagai ibadah manusia terhadap Tuhannya sebagai penerapan agama dan aturan yang di laksanakan. Tetapi dapat memeperbaiki segala bentuk hubungan sesama manusia. Rasa peduli ini tentu akan memberikan timbal balik yang baik pula.
Ketika dirimu sedang dilanda suatu musibah didalam rumah tangga misalnya, apakah kamu yakin saudara, kerabat serta teman-teman yang selama ini dapat menolong mu? Ada kalanya Tuhan berkehendak berbeda, mereka yang selama ini kamu harapkan justru sebaliknya. Namun secara tiba-tiba mereka yang pernah kamu tolong melalui sodaqoh yang mungkin tidak terlalu berharga bagi dirimu mampu menolong semua kesulitan yang ada.
Orang yang suka bersodaqoh cerminan dari pribadi yang berakhlaq baik. Jangankan untuk menolong orang lain, keluarga dari kedua belah pihak pun tentu akan dilakukannya. Hal ini tentu akan menambah rasa bahagia dari pasangan dan ridho dari Tuhan mu.
Miliki rasa syukur
Didalam berumah tangga ada satu masalah yang sederhana namun cukup serius jika tidak disikapi dengan baik yaitu kurangnya rasa syukur. Tidak mensyukuri terhadap nikmat yang diberikan oleh Tuhan baik itu berupa rezeki, kesehatan atau lainnya akan menjadikan masalah serius. Pada umumnya (maaf) sering terjadi pada istri.
Ingin hidup yang layak dan terjaga secara finansial merupakan impian dari setiap manusia didunia ini. Memiliki rumah, kendaraan, penghasilan yang lebih dan terpenuhinya segala keinginan (bukan kebutuhan) dari hati akan kemewahan. Bahkan seorang lelaki miskin pun tidak mau hidup menjadi orang susah, dengan segenap kemampuan yang ada (akal dan pikiran) mereka berusaha untuk merubah keadaan.
Ketika kenyataan yang dihadapakan sebaliknya tentu memicu konflik yang berujung hilangnya kenyamanan dan kebahagiaan. Dan sangat disayangkan, ketika kejadian tersebut berubah menjadi tuntutan secara terus-menerus tanpa menghargai usaha yang selama ini dilakukan.
Untuk mendapatkan kebahagiaan, pentingnya memiliki rasa syukur. Bukankah Tuhan telah menjanjikan akan memberikan nikmat lebih kepada hambanya yang mampu bersyukur. Dan semua itu tidak bisa didapatkan secara instan. Butuh perjuangan dan kerja keras serta keyakinan, bahkan kesabaran dituntut juga saat menjalaninya.
Semua yang disebutkan diatas terdengar klise, namun pada kenyataannya yang mengabaikan hal-hal tersebut justru hidup didalam ketidaknyamanan dan kebahagiaan semu. Tidak merasakan ketenangan hidup, dan hanya berpikir untuk hari ini dan esok, bukan syurga dan akhirat. Segala cara dilakukan hingga perbuatan hina sekali pun dilakukan hanya demi memenuhi hasrat hati yang bersifat duniawi. Sesungguhnya kejarlah akhirat mu maka dunia akan mengikutimu, termasuk kekayaan dan kebahagiaan.
loading...